SMP Favorit di Matra, Malah Belajar Sambil Melantai


Mediapublik.press (Pendidikan) - Pasangkayu (Sulbar)  SMP Negeri 1 Kota Pasangkayu Kecamatan Pasangkayu Kabupaten Mamuju Utara (Matra) Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) yang menjadi Sekolah Favorit masih kekurangan Mobiler (Meja dan Kursi). Hal ini dapat dilihat dengan masih adanya 2 Ruangan kelas yang melakukan aktifitas belajar mengajar sambil melantai Siswa/Siswinya. Salah seorang siswi SMP Neg 1, Cindy, saat diwawancarai, Rabu (12/08-2015), dengan polosnya mengatakan bahwa semenjak masuk Sekolah Tahun Ajaran baru tahun 2015 ini, dirinya sudah melantai sambil belajar. "Akibat belajar melantai, pinggang terasa sakit, kaki pegal dan baju/Celana jadi kotor sehingga kadang kami tidak konsentrasi belajar", ujar Cindy.

Sementara itu, Kepala Sekolah (Kepsek), Dra Hj Atika, saat diwawancarai terpisah mengatakan, Saat ini masih ada 2 ruang kelas yang siswa/siswinya belajar sambil melantai dikarenakan setiap Tahun pendaftaran SMP Neg 1 siswanya terus meningkat, walaupun sudah ada pembatasan penerimaan siswa namun tetap saja para orang tua siswa berharap anak mereka bisa bersekolah di SMP N 1 ini sehingga untuk tidak mengecawakan orang tua murid "kita menerima sesuai dengan kapasitas, namun "Kami saat ini kekurangan meja/kursi, karena terkadang juga Siswa/siswi yang keasikan bermain Meja/kursi hingga rusak, ungkapnya.

Ketua Komisi 1 DPRD Matra, Uksin Djamaluddin, usai rapat dengan Komite sekolah dan orang Tua Siswa/Siswi, menjelaskan bahwa hasil Rapat Komite, Orang Tua Siswa/Siswi bersedia membantu pihak sekolah dengan memberikan sumbangan untuk kebutuhan mobiler sekolah, namun tidak ada pemaksaan dan patokan besarnya sumbangan namun di harapkan dengan sukarela, kemudian "saya selaku ketua komisi 1 DPRD matra akan berusaha memenuhi kekuarangan mobiler di 2 kelas tersebut tentunya akan berkordinasi dengan pemerintah daerah terkait penganggaran. terang uksin.

Sementara Disdikpora Matra melalui Matius serang, Bidang Pendidikan Dasar yang di konfirmasi mengatakan kurangnya mobiler di SMP N 1 bukan karena soal penganggaran namun lebih kepada membludaknya penerimaan siswa/siswi baru yang melebihi kapasitas mobiler, dan itu juga perlu di pahami orang tua siswa, soal pembatasan penerimaan siswa di SMP N 1 saat pendaftaran, "kita mengerti keinginan orang tua siswa dimana SMP N 1 ini tempatnya yang strategis di dalam kota, padahal Dinas Pendidikan telah membangun SMP 4 di dekat kantor sosial dan juga menerimah siswa baru di tahun ajaran baru ini, namun karena kondisi sekolah tersebut yang jauh dari kota sehingga siswa justru membludak di SMP N 1 sehingga berdampak pada melantainya siswa tersebut. terangnya. (joni)

Copy

MEDIA PUBLIK

Media Cerdas Bangsa
    Facebook Comment
    Google Comment

0 comments:

Post a Comment