Mediapublik.press (Politik) Pasangkayu - (Sulbar) Pasca kemenangan partai PPP kubu Djan Faridz di Mahkamah Agung (MA), Ketua DPC PPP Matra Suamin Rahim menginstruksikan semua kader PPP Matra agar mendukung pasangan Abdullah Rasyid dan Marigun Rasyid (Amar).
Ia menyampaikan bahwa meski PPP tidak secara resmi mendukung pasangan nomor urut tiga tersebut, namun secara nyata PPP kubu Djan Faridz telah mengeluarkan rekomendasi dukungan terhadap pasangan Amar.
" Jadi jelas semua kader harus kembali ke amanah partai. Amanah partai itukan mendukung pasangan Amar, berarti harga mati bagi pengurus DPC, PAC, bahkan legislator dari PPP untuk mendukung pasangan Amar" tegasnya.
Sebagaimana diketahui bahwa dalam pilkada Matra partai PPP terpecah, dimana kubu Djan Faridz mendukungan pasangan Amar, walupun dinyatakan gugur oleh KPU karena PPP kubu Romi tidak turut serta medukung pasangan itu.
Disatu sisi ketua DPC PPP Matra versi Romi, yakni Amran Nuhung juga ikut bertarung dalam pilkada Matra mendampingi Yusri M Nur dengan nomor urut satu. Dengan kondisi ini otomatis kader PPP lainnya dibuat kebingungan.
Namun Suamin Rahim juga menegaskan bahwa saat ini tidak ada lagi kubu- kubu dalam PPP, karena tegas putusan MA telah menyatakan bahwa pengurus Djan Faridz lah yang sah. Jika masih ada kader yang tidak mendukung Amar maka sanksi tegas telah menanti.
Ditambahkan, bahwa dengan adanya ketetapan MA tersebut, maka selaku ketua DPC, ia akan melakukan langkah- langkah konsulidasi dalam rangka pengutan organisasi partai.
Sementara itu, legislator Matra asal PPP Ikram Ibrahim menyampaikan bahwa pada prinsipinya ia siap mengikuti apapun amanah partai, namun sejauh ini ia belum berani menyatakan sikap bakal mendukung pasangan yang mana, karena SK baru dari Kemenkumham yang mengesahkan pengurua Djand Faridz belum diterbitkan.
" Secara hukum pengurus yang sah saat ini adalah kubu Romi karena SK pembatalan dari Kemenkumham belum diterbitkan, makanya saya menunggu SK pembatalan itu dulu. Tapi intinya saya tetap loyal kepada partai, siapapun ketuanya", pungkasnya. (joni)
Copy
0 comments:
Post a Comment