Pasangkayu Mulai Diselimuti Kabut Asap


Mediapublik.press (Daerah) Pasangkayu - (Sulbar)  Bencana kabut asap sepertinya mulai merata di Indonesia, tidak hanya di Sumtera, dan Polmas Sulbar, tapi juga terjadi di Mamuju Utara (Matra), Kamis (22/10).

Kabupaten paling utara Sulbar ini, mulai dikepung kabut asap khususnya untuk kota Pasangkayu, setidaknya sejak 4 hari terakhir, dikarenakan kebakaran lahan gambut sekira 15 hektar di wilayah Desa Karya Bersama, Kecamatan Pasangkayu. Berdasarkan informasi yang dihimpun, kebakaran terjadi karena masyarakat yang hendak membuka lahan untuk perkebunan sawit.

Meski belum mempengaruhi jarak pandang, namun kabut asap mulai merusak kualitas udara, di Ibu Kota Matra. Dimana- mana terlihat asap tipis menyelemuti utamanya pada pagi hari.

Atas kebakaran itu, sejak dua hari terakhir BPBD Matra telah berupaya melakukan pemadaman. Hasilnya, hampir 70 persen titik api berhasil dipadamkan, meski masih sering terlihat kepulan asap dibekas titik api yang telah dipadamkan tersebut.

Upaya pemadaman ini bukan tanpa hambatan, Kepala BPBD Matra Ardilla menyampaikan bahwa,api yang melahap lahan gambut tersebut sangat sulit dipadamkan, sebab api tidak hanya membakar semak bagian atas, tapi juga pada lapisan paling bawah.

" Jadi kalaupun bagian atasnya telah padam, belum tentu dibagian bawahnya, karena apinya tersembunyi, dan air kadang tidak mengena sampai bawah. Makanya metode kami dalam memadamkan api, air betul-betul harus membanjiri titik api tersebut" terangnya.

Rintangannya bukan hanya itu, lokasi yang sulit dijangkau kendaraan ini membuat Tim Damkar BPBD Matra juga mengalami keterbatasan peralatan dalam melakukan pemadaman, seperti selang air dari tanki penampung air menuju titik pemadaman yang tidak cukup panjang, sehingga sulit menjangkau semua titik api.

Tidak sampai disitu, BPBD Matra juga, terkendala pasokan air yang letaknya cukup jauh, sehingga mobilitas ketersediaan untuk pemadaman cukup lama.Ditambah armada pemadam kebakaran (damkar) yang terbatas.

" Lahan yang terbakar ini cukup luas, sementara akses untuk mencapai titik api menggunakan mobil itu tidak ada, nah selang pemadam kami panjangnya hanya sekira 150 meter, makanya kami agak kesulitan melakukan pemadaman. Mengenai armada damkar, kami telah meminta bantuan perusahaan sawit untuk menambah armada damkar" pungkasnya. (joni)

Copy

MEDIA PUBLIK

Media Cerdas Bangsa
    Facebook Comment
    Google Comment

0 comments:

Post a Comment