Dugaan Pungli di Balik Penerimaan Siswa di Bantah Kepsek SMA N 1


Mediapublik.press (Pendidikan) - Pasangkayu (Sulbar) Belum Lama ini penerimaan siswa-siswi baru di SMA N 1 Pasangkayu Kabupaten Mamuju Utara (Matra) Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) di lakukan pihak sekolah,namun di balik  penerimaan siswa baru ini di duga dimanfatkan pihak sekolah untuk menghidupkan koperasi sekolah dengan melakukan pungutan sebesar Rp500.000  kepada 288 orang siswa yang di terima SMA N 1 tersebut.

Hal ini sesuai dengan apa yang dikatakan Salah satu orang tua murid yang enggan di sebutkan namanya mengaku kalau anaknya ikut mendaftar di SMA N 1 pasangkayu, selain mendaftarkan anaknya  dirinya juga mengaku telah melakukan pembayaran uang sebesar 500.000 Rp. pada saat pengembalian formolir kepada panitia untuk peruntukan pembayaran baju batik dan baju olahraga serta atribut seragam sekolah yang  tertuang dalam kwitansi yang di berikan pihak panitia, selain itu dirinya menambahkan untuk bisa melunasi pembayaran 500.000 tersebut. "Demi melihat anak saya melanjutkan Pendidikannya, terpaksa saya berusaha meminjam uang agar anak saya bisa masuk di salah satu sekolah unggulan Matra tersebut pak", ungkapnya.

Ditemui terpisah, Kepala Sekolah (Kasek) SMA N 1 Pasangkayu, Arman,S.Pd, berdalih bahwa pendaftaran ulang itu tidak ada kaitannya dengan pembayaran penerimaan Siswa Baru (PSB) namun itu diperuntukkan untuk kelengkapan seragam Sekolah buat Siswa/Siswi. "Saya yakin semua Sekolah melakukan hal yang sama kami lakukan, karena Seragam Sekolah serta atributnya adalah kebutuhan person bagi peserta didik yang akan bersekolah disekolah ini", tegasnya.

Arman juga menambahkan bahwa beban Seragam dan Atribut sekolah itu tidak dikelolah oleh sepihak namun itu dikelolah oleh Koperasi Sekolah. Kami lakukan itu bukan karena pribadi namun semuanya dikembalikan kepada panitia dalam hal ini pihak koperasi sesuai dengan kesepakatan rapat", terangnya.

Sementara itu, Kepala Dinas (Kadis) Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kab Matra, H Yunus Alsam, saat ditemui diruang kerjanya membenarkan bahwa pembayaran tersebut memang ada, namun bukan pihak sekolah yang mengelolah namun pihak Koperasi. "Bila hal tersebut memberatkan orang tua Siswa/Siswi, bisa di angsur apalagi saat ini memasuki bulan Puasa tentu banyak keperluan yang mendesak, maka dari itu, saya harapkan para Orang Tua Siswa/siswi dapat terbuka dan kepada pihak Koperasi agar kiranya dapat memberikan keringanan kepada Orang Tua Siswa/siswi", harap Yunus. (joni)

Copy

MEDIA PUBLIK

Media Cerdas Bangsa
    Facebook Comment
    Google Comment

0 comments:

Post a Comment