Kesuksesan Adalah Kata Lain Dari Kerja Keras


Mediapublik.press (Index) - Oleh: Susanto   Kesuksesan bukan berasal dari orang tua mana kita di lahirkan, bukan dari golongan kaya ataupun miskin, bukan pula di mana lingkungan kita tinggal, semua itu hanyalah 0,01 % dari faktor yang mendukung kesuksesan. Kesuksesan yang sebenarnya adalah hal yang mungkin kita tidak sadari dari jauh hari, ya! diri kita sendiri, itu hakiki yang sebenarnya, itu yang saya pahami saat ini.

Aku adalah remaja 21 tahun, tinggiku 176, dan berkulit sawo matang. Aku hidup di keluarga yang sederhana berdinding anyaman bambu, dan beratap alang-alang, di rumah 7 x 10 meter di itu aku tinggal bersama kedua orang tuaku dan adik perempuanku, ayahku seorang petani, dan pekerjaan ibuku adalah buruh cuci. 

Saat itu usiaku 16 tahun ketika aku tak lagi bersama kelurgaku, hal itu bermula ketika aku duduk di kelas 2 SMA, keluargaku mendapat bantuan dari kawan lama ayahku untuk membuat usaha ternak miliknya, tak butuh waktu lama kira-kira 1,5 tahun usaha ini sukses di tangan ayahku, kami pun banyak mendapat keuntungan, hal itu berdampak pula terhadap kehidupan kita, sekarang kita tinggal di rumah yang cukup nyaman dengan segala fasilitasnya yang memadai. 

Tetapi inilah awal kehancuran semuannya, ayahku mulai berubah dia jadi sombong, dan sering tak pulang rumah, hingga pada suatu hari iya bertengkar dengan ibuku, saat itu aku di dalam kamar sedang mengerjakan pr dari sekolah, aku hanya mendengarkan suara ribut dari dalam kamar, tapi aku tahu ayah dan ibu sedang bertengkar, aku tak pernah mau mencampuri urusan  orang tuaku walaupun kadang aku sangat penasaran, yang aku tahu aku harus belajar giat buat masa depanku, membuat bangga orangtuaku, juga membahagiakan keluargaku, aku ingin menjadi orang yang sukses yang berguna bagi nusa dan bangsa.

Tanggal 9 juli 2012, di mana aku telah lulus dari bangku sma, dan besoknya aku bertamasya bersama teman-teman sekelasku selama dua hari di luar kota mengexspresikan rasa bahagia karena telah lulus sma, tanggal 12 juli 2012 bertepatan hari ulang tahunku, hari itu aku berencana pulang dan merayakan bersama orangtua dan juga adik perempuanku. 

Sesampainya di rumah serasa nafas berhenti sejenak seraya tangan kiriku meremas dadaku, betapa shok diriku, semua anggota keluargaku sudah tak ada lagi, hingga salah satu tetangga rumahku mengatakan “nak ibu bapakmu telah pergi” teryata selama aku tak ada di rumah terjadi pertengkaran hebat hingga ibu bapakku minggat, tapi yang aku tahu adik perempuanku pergi bersama ibuku, dan ayahku entah kemana. Setelah kejadian itu aku begitu stress “entah bagaimana aku nanti” itu kataku, satu dua hari, satu hingga dua minggu aku menunggu, tak kunjung pulang orangtuaku.

Sebelas bulan tujuh hari sudah aku menunggu keluargaku pulang, hampir satu tahun sudah aku menunggu, aku mencoba tegar walau masih terbayang bayang wajah mereka, aku menguatkan hati berniat untuk hidup mandiri dan selalu berdoa kepada yang maha pencipta agar kita selalu dalam lindungannya berharap suatu hari nanti bisa di pertemukan entah di mana. Tahun 2013 aku pergi merantau mencari pekerjaan untuk modal kuliah dengan sisa uang tabunganku. 

Hari demi hari kini sudah kulewati, tak terasa 5 tahun sudah aku hidup sendiri, kini aku telah menjadi manager di salah satu perusahaan terkemuka yang ada di indonesia, aku telah mendapat gelar S1 di salah satu universitas di indonesia, berkat kerja kerasku yang  kusertai dengan doa, kini harapanku hanyalah ingin bertemu dengan orang tuaku dan juga adik perempuanku, bagaimana keadaan mereka dan di mana mereka. (susanto)


Copy

MEDIA PUBLIK

Media Cerdas Bangsa
    Facebook Comment
    Google Comment