Mediapublik.press (Wisata) – Makassar Indonesia kaya akan kulinernya diantaranya adalah Pisang Epe, makanan khas Makassar yang banyak dijual oleh pedagang di senjang anjungan Pantai Losari.
Beraneka rasa tersedia untuk para pengunjung Pantai Losari, para Turis Domestik atau Turis Asing senang duduk di Pantai Losari dengan menyantap Pisang Epe dan Sarraba sambil duduk-duduk dipantai Losari yang Indah
Lia (30) penjual Pisang Epe di Kedai Makassar United Pantai Losari, merasa bangga bisa ikut melestarikan makanan khas Makassar Pisang epe, tuturnya.
Menurutnya pisang epe dalam penyajiannya dan proses pengolahannya sangat sederhana, pisang dikupas dan dipanggang di atas bara api hingga setengah matang, kalau sudah cukup lembek pisang diletakkan di atas alat yang terbuat dari balok kayu untuk kemudian ditekan hingga berbentuk pipih atau agak gepeng lalu pisang tersebut dipanggang lagi, proses pembakaran pisang dilakukan dua tahap dengan tujuan agar pisang terasa sedikit renyah saat dinikmati setelah proses pembakaran selesai, pisang diletakkan di atas piring saji dan diguyur dengan lelehan gula merah beraroma durian atau nangka dan berbagai rasa lainnya.
“ Yah lumayan dari penjualan pisang epe setiap malam dari jam 18.00 WIB sampai pukul 2.00 WIB, kami dapat meraup keuntungan paling sedikit Rp.300.000,- setiap malam , itu juga kalau sepi, namun kalau pengunjung ramai seperti malam minggu dan malam tahun Baru kami bisa meraup keuntungan sebasar Rp. 2.juta sampai Rp. 3 juta ,” jelasnya
Saya mengharap kepada pemerintah Kota Makassar untuk menjaga dan membina penjual Pisang Epe agar dapat berjualan terus di Pantai Losari, kalau perlu dibuatkan stand-stand yang rapi dan tertata, agar para pengunjung tidak bosan dan para tamu dari pihak asing dan domestik dapat menikmati pisang epe dengan nyaman, pintanya. (Ferdinan/metta)
Beraneka rasa tersedia untuk para pengunjung Pantai Losari, para Turis Domestik atau Turis Asing senang duduk di Pantai Losari dengan menyantap Pisang Epe dan Sarraba sambil duduk-duduk dipantai Losari yang Indah
Lia (30) penjual Pisang Epe di Kedai Makassar United Pantai Losari, merasa bangga bisa ikut melestarikan makanan khas Makassar Pisang epe, tuturnya.
Menurutnya pisang epe dalam penyajiannya dan proses pengolahannya sangat sederhana, pisang dikupas dan dipanggang di atas bara api hingga setengah matang, kalau sudah cukup lembek pisang diletakkan di atas alat yang terbuat dari balok kayu untuk kemudian ditekan hingga berbentuk pipih atau agak gepeng lalu pisang tersebut dipanggang lagi, proses pembakaran pisang dilakukan dua tahap dengan tujuan agar pisang terasa sedikit renyah saat dinikmati setelah proses pembakaran selesai, pisang diletakkan di atas piring saji dan diguyur dengan lelehan gula merah beraroma durian atau nangka dan berbagai rasa lainnya.
“ Yah lumayan dari penjualan pisang epe setiap malam dari jam 18.00 WIB sampai pukul 2.00 WIB, kami dapat meraup keuntungan paling sedikit Rp.300.000,- setiap malam , itu juga kalau sepi, namun kalau pengunjung ramai seperti malam minggu dan malam tahun Baru kami bisa meraup keuntungan sebasar Rp. 2.juta sampai Rp. 3 juta ,” jelasnya
Saya mengharap kepada pemerintah Kota Makassar untuk menjaga dan membina penjual Pisang Epe agar dapat berjualan terus di Pantai Losari, kalau perlu dibuatkan stand-stand yang rapi dan tertata, agar para pengunjung tidak bosan dan para tamu dari pihak asing dan domestik dapat menikmati pisang epe dengan nyaman, pintanya. (Ferdinan/metta)
Copy
0 comments:
Post a Comment