Sudin Pariwisata Jakut Kecewakan Walikota Pada Lebaran Betawi

Mediapublik.press (Budaya) – Jakarta  Lebaran Betawi yang diselenggarakan oleh Provinsi DKI Jakarta yang berlokasi di Lapangan Banteng Jakarta Pusat pada Sabtu dan Minggu (22-23/08) di ikuti oleh 5 wilayah di DKI Jakarta. Dimana setiap wilayah diwajibkan membuat anjungan dan kreasi serta hiburan, seperti Wilayah Jakarta Utara dengan Replika Rumah Sipitungnya,  Selasa (25/08).

Pemkot Jakarta Utara melalui Sudin Pariwisata membuat replika rumah sipitung dengan anggaran yang cukup Wah,sebesar ratusan juta, namun hal ini menimbulkan kekecewaan Walikota Jakarta Utara.

“ Pak Wali Kota Rustam Effendi sangat kecewa dengan hasil kerja Pariwisata Jakut yang sangat buruk, baik tata letak acara sampai dengan hiburan-hiburan untuk masyarakat", tutur Tony Suganda Asisten Perekonomian Jakarta Utara disela-sela Panggung lebaran Betawi.

" Dengan anggaran ratusan juta yang direlokasikan untuk Sudin Pariwisata Jakut hasilnya seperti yang kita lihat saat ini, masa kalah dengan hiburan-hiburan yang berada di sebelah kiri dan kanan?", tambah Tony Suganda.

Anggaran ratusan juta hanya untuk rumah sipitiung sedangkan stand-stand masing-masing peserta dan stand kecamatan mengeluarkan kocek sendiri, kalau tahun lalu yang diselenggarakan di Monas semua biaya ditanggung oleh sudin Pariwisata, "masa acara sebesar ini fasilitas kita juga yang harus menanggungnya? ", tutur salah satu peserta yang tidak mau disebutkan namanya.

Siti Rohana (29) warga kali baru yang datang ke lebaran Betawi mengatakan Anjungan Jakarta Utara kok kelihatan semrawut, dan terkesan tidak tersusun rapi alias berantakan, untung taman-tamannya yang dibuat Sudin Pertamanan Jakarta Utara  terlihat rapi dan indah, kalau tidak pasti akan terlihat suasana seperti acara pernikahan, tuturnya.

“ Rumah Sipitung yang dibanggakan Pemkot Jakarta Utara telihat, seperti Kotak sabun atau kalau saya tidak salah seperti bangunan Bedeng proyek “ , pungkasnya.

Kasie Pagelaran Sudin Pariwisata dan Kebudayaan Jakarta Utara membantah " Kita merasa tersinggung kalian mengatakan adanya warga masyarakat Jakut yang ikut serta harus membayar".

" Jangan buat sembarangan dong mas, kita semua di sini dengan gratis. Kalau memang ada warga yang mengatakan tersebut tolong kasih tahu dong, kita sudah mulai terbuka kepada masyarakat", bentak Syaiful.

Salah pejabat walikota Jakut yang enggan menyebutkan namanya aslinya mengatakan " Kaget kalau untuk membuat rumah sipitung dan hiburan-hiburannya mengeluarkan anggaran ratusan juta , mendingan buat beli rumah jelas ada sertifikatnya, dari pada keluarin anggaran sebasar itu untuk kegiatan yang sesuai dengan dana yang dikeluarkan “ pungkasnya.  (eko)

Copy

MEDIA PUBLIK

Media Cerdas Bangsa
    Facebook Comment
    Google Comment

0 comments:

Post a Comment