Tak Terima di Tudiing lakukan Pungli, Kepsek SMPN 2 Pasangkayu Ngamuk di Kantor Dikbudpora


Mediapublik.press(Pendidikan) - Pasangkayu (Sulbar)  Kepala Sekolah (Kepsek) SMPN 2 Pasangkayu, Jalaluddin naik pitam, ia tidak terima tuduhan atas dirinya telah menilap dana Bantuan Siswa Miskin (BSM), yang terungkap saat rapat internal di Dinas Pendidikan Kebudayaan Pemuda dan Olahraga (Dikbudpora) Matra beberapa waktu yang lalu.

Kerana tak terima dengan tuduhan tersebut, dengan kondisi emosi ia kemudian mendatangi kantor Dikbudpora Matra Senin (11/01) Disana ia sempat bersitegang dengan Sekretaris Dinas (Sekdis) Dikbudpora Matra Rustam, ia bahkan sempat menggebrak meja.

Kegaduhanpun terjadi disalah satu ruangan tempat terjadinya pertemuan antara Jalaluddin dan Rustam. semua pegawai Dikbudpora Matra yang waktu itu sedang bekerja diruangannya masing - masing, keluar mencari tau apa gerangan yang sedang terjadi.

" Panggil semua pegawai itu kesini, biar semua tau kejadian sebenarnya, karena sekarang saya merasa difitnah, dengan tuduhan yang saya tidak pernah lakukan. Seharusnya pihak dinas jangan menghembuskan isu ini dulu sebelum tau siapa pelapornya" ujarnya dengan nada tinggi.

Dengan nada emosi Jalaluddin berupaya mengklarifikasi terkait penyaluran dana BSM tersebut, sementara beberapa pegawai Dikbudpora Matra terlihat terus berusaha untuk meredam emosinya. Selang beberapa saat kemudian keteganganpun mereda seiring dengan meredanya emosi Jalaluddin.

" Saya sama sekali tidak melakukan apa yang di isukan kepada saya, dan bagaimana mungkin saya mau melakukan pungutan terhadap dana BSM tersebut, ini barangkan sampai sekarang belum cair. Kemudian proses pencairannyapun dilakukan langsung oleh orang tua siswa. Inilah sehingga saya mersa betul- betul difitnah, merasa tidak enak karena sudah tersebar di Dikbudpora bahwa saya melakukan pemotongan terhadap BSM" sambungnya.

Sementara itu, usai bersitegang Rustam mewakili Dikbudpora Matra menyampaikan permohonan maafnya kepada Jalaluddin atas tersebarnya isu tersebut. Rustam mengakui bahwa timbulnya isu itu didasari pada laporan yang tidak bisa dipertanggung jawabkan.

" Jadi sebenarnya terkait isu ini, pak Kadis sudah memerintahkan agar pak Jalaluddin dipanggil guna dimintai klarifikasi, namun belum sempat itu kami lakukan pak Jalaluddin sudah datang marah-marah" ujar Rustam.

Kendati telah memohon maaf, Rustam menyampaikan bahwa pihak Dikbudpora Matra tetap akan melakukan investigasi guna menggali sejauh mana kebenaran dari isu tersbut. (Joni)

Copy

MEDIA PUBLIK

Media Cerdas Bangsa
    Facebook Comment
    Google Comment

0 comments:

Post a Comment